Minggu, 14 Juni 2015

On 12.08 by Feri Firmansyah in    No comments
081231158998, cd pembelajaran, cd interaktif, candra adhi wibowo, cara mendidik anak, jawara national camp 2015
Cara Belajar Efektif & Mudah Paham (seri 1)
Oleh Candra Adhi Wibowo
Bagaimana sih caranya biar belajar efektif ? ada carnya ternyata.....

1.Belajar tanpa Mood
Belajarlah karena kesungguhan kita untuk berubah, jangan belajar hanya dengan berlandaskan mood saja. iya kalau pas nice mood, la kalau pas bad mood kita jadikan alasan untuk kita tidak belajar, saya berani jamin ilmu yang anda pelajari akan sama halnya dengan air yang menetes di lapangan panas, sangat mudah menguap. Jadi jangan pernah belajar berdasarkan mood ya kalau ingin hasil yang memuaskan.

2.Belajarlah di manapun anda suka
Carilah tempat yang nyaman dan dapat menenangkan pikiran kita sewaktu belajar, dengan keadaan yang nyaman kita akan lebih mudah dalam memahami materi.

3.Jangan belajar terlalu banyak ketika akan ujian
Inilah sebuah doktrin yang saya rasa sangat keliru, "kamu harus belajarsungguh-sungguh, besok ada ujian"..kira-kira teman-teman sudah mendengar ocehan yang seperti itu? Ini adalah kesalahan, sebenarnya ketika akan ujian itu kita gunakan untuk merehat otak sekejap, justru pas hari-hari biasalah kita harus sungguh-sungguh. Sistem KS (kebut semalam) sangat merusak cara berpikir kita, karena hanya akan menimbulkan tekanan bukan pengetahuan.

4.Belajar sambil diskusi
Belajar secara kelompok memang dimaksudkan agar seseorang yang kurang mampu memahami materi bisa berdiskusi dengan orang yang sudah paham. Sehingga pertukaran ide terus berjalan, yang pintar tidak semakin pintar, begitu pula yang bodoh tidak semakin terperosok. Semua bisa menjadi seimbang.

5.Belajar dengan diiringi musik
Musik memang bisa meningkatkan konsentrasi kita dalam belajar, namun hal ini tidak selalu terjadi pada setiap orang. Ada beberapa orang yang malah suka keadaan yang hening. Jadi, jika musik bisa membantumu berkonsentrasi, just listen it :)

Dapatkan DVD Pembelajaran terbaru dari Bpk. Candra Adhi Wibowo Dalam DVD "Cara Belajar Tanpa Stres" tersebut di kupas tuntas cara-cara paling masuk akal untuk meningkatkan prestasi anak.
Minat langsung aja Order 



On 03.08 by Feri Firmansyah in    No comments
[[ Belajar adalah Sebuah Proses ]]
Apapun yang diimpikan anak kita, sepenuhnya adalah tanggung jawabnya, kita sebagai orang tua hanya membantunya, menuntunnya ke jalan yang tepat dan memberikan guru dan teman yang mendukung dan kita yakini bisa membantu mewujudkan impian anak kita juga. Namun, hidup adalah sebuah proses. Proses perjalanannya memang tidak mudah namun anak kita pasti bisa melaluinya jika dia mengetahui strateginya.
1. Berapa banyak anak yang memiliki impian tapi malas melakukan langkah pertamanya?

2. Berapa banyak anak yang sudah melakukan langkah pertamanya dan sampai di langkah ke 13 anak menurun semangatnya dan menyerah pada keadaan?
3. Dan berapa banyak anak yang memiliki impian, sudah melakukan yang harus dilakukan, sudah menjaga semangatnya, namun tidak menuai hasil?

Apa yang salah ? Tenang bapak ibu, tidak ada yang salah dalam proses ini, yang harus kita lakukan dalam proses ini adalah memperbaiki strategi, untuk menemukan solusi-solusinya. Mulai dari cara untuk membuang rasa malas di langkah pertama, kemudian cara yang paling masuk akal untuk menjaga semangat dan bagaimana caranya anak dapat memperbesar kemungkinan berhasil meraih impiannya, saya mengajak bapak ibu dan anak-anak untuk belajar bersama di program jawara.
Rencana saya, liburan sekolah nanti ingin mengadakan Kampung Pelatihan untuk belajar tentang strategi-strategi meraih prestasi yang dapat dipraktekkan saat tahun ajaran baru, dan di pertengahan semester sudah bisa dilihat perkembangannya. Doakan semoga program ini terlaksana dan membawa perbaikan dalam sikap, mental dan prestasi anak-anak kita.
Misalnya cara untuk menghilangkan rasa malas pada diri sendiri adalah dengan menggosok-gosok bagian tubuh yang akan menstimulus memori bahagia anak (setiap anak berbeda letak titik stimulus ini). Saat titik ini tersentuh, rasa malas yang sedang terjadi akan menurun dan ditumpuki oleh memori bahagia yang kadarnya semakin besar, karena kita menstimulusnya. Tidak mungkin orang yang sedang berbahagia, namun kondisi fisik dan pikirannya malas, hehehe... Semoga bermanfaat.
Nanti kita praktek bersama-sama ya..
Konsultan Cara Belajar 

Sabtu, 13 Juni 2015

On 19.32 by Feri Firmansyah   No comments
[[ MAU TAU CARA BELAJAR EINSTEIN DAN NEWTON ?? ]]
Seperti yang sudah kita ketahui sejak masih duduk di bangku sekolah dulu, dua orang tokoh tersebut sangat berperan dalam perkembangan teknologi di dunia ini.
Albert Einstein dengan teori relativitasnya, sedangkan Sir. Isaac Newton dengan teori hukum gravitasinya.

Sudah saya sampaikan bahwa kalau kita ingin jadi yang terbaik, BELAJARLAH DARI YANG TERBAIK. Namun kalau yang terbaik sudah meninggal bagaimana dong??
Ini dia solusinya, seperti peribahasa,"harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama baik". Orang-orang sukses juga meninggalkan jejak-jejak kesuksesan. Nah salah satu jejak kesuksesan dua tokoh dunia diatas tadi adalah cara mereka belajar. Albert Einstein belajar di pinggir danau, Issac Newton belajar saat duduk di bawah pohon apel dengan semilir angin. Artinya mereka belajar dengan perasaan senang, Bagaimana dengan belajar anak kita selama ini?
Sudahkah cara belajar anak kita membuat perasaan mereka senang, nyaman dan bergembira? atau malah sebaliknya ? Anak kita belajar penuh dengan tekanan, tekanan dan tingkat stres yang tinggi. Sebenarnya yang harus diperbaiki untuk meraih prestasi adalah salah satu PONDASI BELAJARnya dulu.
Konsep belajarnya harus tepat. Belajar bukan mengerjakan PR, belajar bukan hanya membaca buku di meja belajar. Belajar yang efektif adalah munculnya rasa ingin tau anak yang terus menerus. Mari kita mulai merancang cara belajar yang menyenangkan untuk anak-anak kita sesuai gaya belajarnya.
Semoga bermanfaat dan selamat praktek !
Konsultan Cara Belajar 






On 19.26 by Feri Firmansyah in    No comments



















RENCANA MASA DEPAN ANAK
Masa depan anak kita sebetulnya ada dalam kendali orang tuanya dan tentunya takdir Tuhan.
Namun jika kita tidak mengupayakan secara maksimal potensi dari Tuhan, anak tidak akan mencapai prestasi terbaiknya, rencana masa depannya pun akan biasa biasa saja.
Pertanyaan saya adalah, apakah bapak ibu ingin anaknya menjadi anak yang biasa biasa saja?
Tentu saja tidak kan?!
Sehebat apapun orang tua, sekaya apa pun orang tua dan sebaik apapun orang tua, pasti menginginkan anaknya jauh lebih baik daripada dirinya.
Namun dalam proses mencapainya orang tua dihadapkan kepada masalah-masalah belajar yang dialami anak.
Sayangnya banyak orang tua yang belum belajar cara mendampingi anak belajar yang efektif, yang tidak membuat anak merasa tertekan atau stres.
Jika anak stres, rencana masa depan sebaik apapun akan sia-sia. Yang harus bapak ibu lakukan adalah mempelajari bagaimana caranya menjadi pendamping belajar untuk anaknya.






On 15.58 by Feri Firmansyah in    No comments
Tips Berkomunikasi dengan Anak
Ibu dan ayah, berkomunikasi dengan anak usia dini berbeda dari berkomunikasi dengan remaja maupun orang dewasa. Pemikiran anak cenderung lebih sederhana, konkret (nyata), penuh khayal, kreatif, ekspresif2, aktif, dan selalu berkembang. Untuk itu, ibu dan ayah harus dapat menyesuaikan cara berkomunikasinya dengan anak-anak (bukan anak-anak yang harus menyesuaikan dengan ibu dan ayahnya). Dalam bahasa lain, kita menerapkan komunikasi demokratis atau yang saling menghargai.
Untuk membuat anak usia dini merasa nyaman saat berkomunikasi dengan ibu dan ayah, upayakanlah menerapkan hal-hal berikut:
1. Dengarkan apa yang diceritakan ananda dan pancing untuk lebih banyak bercerita. Ia senang sekali menceritakan pengalaman-pengalaman yang baru dilaluinya dan ia akan bersemangat bercerita, jika ibu-ayah mendengarkan dan tertarik dengan apa yang diceritakannya.
2. Saat ananda sedang menceritakan sesuatu, fokuskan perhatian pada ceritanya. Hentikan sejenak kegiatan yang ibu-ayah lakukan, ajak ia mendekat dan dengarkan dengan saksama. Jika perlu, beri sedikit tanggapan.
3. Ulangi cerita ananda untuk menyamakan pengertian, karena mungkin bahasa anak berbeda dengan bahasa kita, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami cerita anak.
4. Bantu ananda mengungkapkan perasaannya dengan bertanya. Jika ananda masih bingung tentang apa yang dirasakannya, apa yang membuatnya sedih atau gembira, maka dengan meminta ia bercerita akan membuatnya merasa diperhatikan.
5. Bimbing ananda untuk memutuskan sesuatu yang tepat. Jelaskan akibat apa yang akan terjadi jika ia mengambil suatu keputusan, jelaskan sebab dan akibat dari keputusan itu secara sederhana agar mudah dimengerti olehnya.
6. Emosi ananda yang masih belum stabil membuat ia mudah marah. Tunggu sampai ia tenang, baru dekati dan tanyakan apa yang mengesalkan hatinya. Jangan sampai membuat ananda merasa sedang diabaikan atau tak diacuhkan.
7. Saat berkomunikasi dengan anak usia dini, ibu dan ayah tak perlu malu, misalnya harus berperan sebagai badut di depan anak, jika dengan cara itu anak akan lebih bisa memahami dan mengerti apa yang ibu-ayah maksudkan.
Like dan Share bila bermanfaat 

Salam Jawara
7d264265/087722813008